Selasa, 01 November 2011

Tipologi Spranger

A. Pokok-pokok Tipologi Spranger

Pokok-pokok pikiran Spranger mengenai kepribadian manusia adalah sebagai yang dikemukakan berikut ini:
1. Dua Macam Roh (Gest)
Spranger membedakan adanya dua macam roh (Gaits) yaitu:
1). Roh subjektif atau roh individual (subjektive geits, individualis gaits) yaitu roh yang terdapat pada manusia masing-masing (individual). Roh ini merupakan struktur yang bertujuan.
• Roh individual itu merupakan struktur, karena roh individual itu harus dapat dipahami kalau dapat ditinjau sebagai anggota dari pada struktur yang lebih tinggi, yaitu kebudayaan.
• Roh individual itu bertujuan, yaitu mencapai atau menjelmakan nilai tertentu, dan karenaitu juga hanya dapat dipahami dengan jalan memahami sistem nilai-nilai tertentu.struktur nilai yang lebih tinggi adalah roh subjektif.
2) Roh sebjektif atau roh supra-individual, atau kebudayaan (objective Geist, Ubar indivisdualle Geits, kultur) yaitu roh seluruh umat manusia, yang dalam concreto-nya merupakan kebudayaan yang telah terjelma dalam berkembang selama berabad-abad bersama-sama manusia-manusia individual.

2. Hubungan antara Roh Subjektif dan Roh Objektif
Roh sebjektif dan roh objektif sangat berhubungan secara timbal balik. Roh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan acuan roh objektif. Individu tidak dapat mengelak atau melepaskan diri dari pengaruh roh objektif, dalam roh objektif juga tidak dapat dipisahkan dari roh subjektif atau roh individual. Sebab individu-individualah yang dari abab keabad menciptakan nilai budaya itu. Nilai-nilai budaya akan lenyap jika sekiranya manusia-manusia sebagai individu tidak mendukungnya serta menghayatinya, karena itu bagaimanapun juga dalam saling hubungan antara roh subjektif dan roh objektif tetap primer dan, dan roh objektif tetap sekunder. Manusia menerima kebudayaan yang telah ada dan mengembangkan kebudayaan itu dengan penciptaan-penciptaan baru. Jadi manusia sebagai penduking roh senjektif dalam hubunganya dengan kebudayaan tempat dia ada.
3. Lapangann-lapangan Hidup
Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau diatur menurut struktur tertentu. Kebudatyaan sebagai sistem atau struktur nilai-nilai ini oleh spranger digolongkan menjadi enam lapangan nillai
1. Ekonomi
2. Politik
3. Social
4. Ilmu pengetahuan




Keenam nilai ini atau lapangan hidup masih dikelompok-kelompokkan lagi menjadi dua kelompok:

a. Nilai yang bersangkitan dengan manusia sebagai individ, yang meliputi empat lapangan nilai, yaitu nilai pengerahuan,nilai ekonomi, nilai kesenian, dan nilai keagamaan.
b. Nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat. Lapangan nilai ini mengangkut manusia dengan kekuatan cinta (macht der leabe) dan cinta akan kekuasaan (liabe zur macht). Kelompok ini mencakup dua nilai yaitu nilai kemasyarakatan dan nilai politik.

4.Tipologi Spranger roh
a. Enam tipe manusia
Roh subjektif, sebagi srtuktur atau system nilai dalam masing-masing individu yang terbentuk dan berkembang olen pengaruh-pengaruh dasar, pendidikan dan pedoman kepada roh subjektif sebagai cita-cita yang harus dicapai juga mangandung keenam nilai kebudayaan. Walau pun roh subjektif mengandung enam nilai kebudayaan itu, nilai yang dominan inilah yang member corak atau bentuk kepada kepribadian. Maka spinger menggolongkan manusia menjadi enam ayau emnam tipe yaitu:
1) Manusia ekonomi
Adapun sifat-sifatnya: Senang bekerja,Senang mengumpulkan harta, Agak karir, Bangga dengan hartanya


2) Manusia politik
Adapu sifat-sifatnaya: Ingin berkuasa, Tidak ingin kaya, Berusaha menguasai orang lain, Kurang mencintai kebenaran
3) Manusia social
Adapun sifat-sifatnya; Senang berkorban, Senang mengabdi kepada Tuhan,Mencintai masyarakat, Pandai bergaul .
4) Manusia pengetahuan
Adapun sfiat-sifanya: senang membaca, gemar berfikir dan belajar, tidak ingin kaya, ingin serba tahu
5. Manusia agama
Adapun sifat-sifatnya, Hidupnya untuk Tuhan dan akhirat, Senang memuja, Kurang seneng harta, Senang menolong orang lain
6. Manusia seni
Adapun sifat-sifatnya ; Hidup bersahaja, Senang menikmati keindahan, Gemar mencipta, Mudah bergaul dengan siapa saja.

Tipe-tipe yang dikemukakan oleh spranger itu hanyalah merupakan tipe–tipe pokok atai ideal. Akan tetapi menurut spinger dengan tipe-tipe ideal ini orang dapat cepat menetapkan individu yang dihadapinya paling dekat dengan tipe yang mana.




b. Pencenraan tipe-tipe
1. Manusia teori adalah seorang itelektualis sejati, manusia ilmu. Cita-cita utamanya adalah mencapai kebenarannya dan hakikatnya daripada benda-benda. Tujuan yang dikejar oleh manusia teori adalah pengetahuan yang ojektif,
2. Manusia ekinomi adalah manusia yang selalu kaya akan gagasan-gagasan yang praktis kurangg memperhatikan bentuk tindakan yang dilakukanya.
3. Manusia estetis adalah manusia yang menghayati kehidupan seakan-akan tidak sebagai pemain tetapi sebagaii penonton. Manusia estetis ini cenderung kearah individualis
.4. Manusia agama adalah menurut spinger inti dari halo keagamaan itu terletak dalam pecarian terhadap nilai tertinggi daripada keberadaan ini , siapa yang belum mantap akan hal ini belumlah mencapai apa yang seharusnya dikejarnya,, dia belum sembunyi dasar yang kuat bagi hidupnya.
5. Manusia sosial, sifat utama dari pada manusia golongan tipe ini adalah besar kebutuhanya akan ada resonansi dari semua manusia.nilai yang dipandangnya sebagai nilai yang palingtinggi adalah “cinta terhadap manusia” baik yang tertuju kepada individu tertentu maupun yang tertuju kepada kelompok manusia.
6. Manusia kuasa, manusia kuasa bertujuan untuk mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaanya sendiri.

c. diferensiansi tipe-tipe
Keenam tipe yang baru saja dikemukakan pencanreaanya itu adalah tipe-tipe pokok. Spranger tidak berhenti dengan mengemukakan tipe-tipe pokok itu saja, tetapi dia masih mengemukakan diferensiasi tipetipe dan kombinasi tipe-tipe.

B. ARTI TEORI SPANGER
1. Teori spranger walaupun banyak mengandung kelemahan, namun dalam kenyataanya besar pengaruknya. Banyak para ahli yang memilih teori spranger untuk bahan penyusunan konsepsinya. Pengaruh itu tidak terbatas pada lapanganpsikologi kepribadian saja, tapi juga meluas kepada psikologi yang lainya.
2. Disampi segi positifnya itu teori sepranger tidak luput dari kelemahan-kelemahan



Tipologi Spranger
1. Dua macam rohk (Geist)
Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu:
a) Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu)
b) Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad.
2. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif
Rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.
3. Lapangan-lapangan hidup
Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun menurut sistem atau struktur tertentu.
a) Lapangan pengetahuan (ilmu, teori)
b) Lapangan ekonomi
c) Lapangan kesenian
d) Lapangan keagamaan
e) Lapangan kemasyarakatan
f) Lapanagan politik

0 komentar:

Posting Komentar