Selasa, 01 November 2011

TAS. Perilaku Menyimpang

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
TUGAS AKHIR SEMESTER





Nama : DEVITASARY
NIM : 06101007021
Dosen Pengasuh: Dra. Kelanawati Karim, M.Sc. Ed

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar
antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Pada masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Pada kondisi tertentu perilaku menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang mengganggu (Ekowarni, 1993). Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat keperibadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat yang biasanya disebut dengan kenakalan remaja.
Banyak sekali ragam perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, salah satu nya adalah penyimpangan seksual, menonton video porno, melakukan seks bebas, dan lain-lain. Biasanya seorang remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis dan memiliki konsep diri negatif kemungkinan memiliki kecenderungan yang lebih besar menjadi remaja nakal dibandingkan remaja yang dibesarkan dalam keluarga harmonis dan memiliki konsep diri positif.
Seorang remaja mempersepsi keluarganya berantakan atau kurang harmonis maka ia akan terbebani dengan masalah yang sedang dihadapi oleh orangtuanya tersebut. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi perilaku kenakalan pada remaja adalah konsep diri yang merupakan pandangan atau keyakinan diri terhadap keseluruhan diri, baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan diri, sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keseluruhan perilaku yang ditampilkan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah di atas maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah :

1. Mengapa pelaku tersebut melakukan penyimpangan ?
2. Teori apa yang berkenaan dengan perilaku menyimpang tersebut?
3. Bagaiman cara mengatasi terjadinya perilaku menyimpang?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui arti dari perilaku menyimpang itu sendiri, kemudian mengetahui latar belakang dan penyebab dari perilaku menyimpang yang dilakukan pelaku, mempelajari teori yang berkaitan dengan perilaku menyimpang serta mengetahui dan mempelajari cara-cara dan penyelesaian masalah perilaku menyimpang.








BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial yang maksudnya adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian daripada makhluk sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Menurut James W. Van Der Zanden penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
Menurut Robert M. Z. Lawang perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang adalah tindakan atau tingkah laku seseorang yang dilakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial, etika, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat.

B. Identitas Pelaku Penyimpangan
Seorang Remaja bernama Randy Saputra (nama samaran), yang biasa dipanggil Randy adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang duduk di bangku sebuah sekolah negeri kelas VIII . Ia adalah anak kedua dari dua bersaudara. Ayah kandungnya tinggal jauh di kota seberang. Ayah tiri nya bekerja sebagai supir Truk dan ibunya bekerja disebuah lembaga swasta di Palembang. Randy tinggal bersama nenek dan pamannya di kota Prabumulih. Randy bertemu ibunya seminggu sekali. Kakak nya pun Tinggal di bandung untuk melanjutkan sekolah. Randy adalah seorang anak yang cukup pendiam, kurang bersosialisasi dan hidup dalam tekanan.
C. Pengkategorian Objek sebagai Pelaku Menyimpang
Saya mengkategorikan Randy sebagai pelaku menyimpang karena sejak dia masuk SMP , dia mengikuti teman-temandi lingkungan tempat tinggalnya yang merupakan anak-anak yang kurang dikontrol orang tua mereka, dimana orang tua mereka sibuk bekerja setiap hari. Mereka menghabiskan hari-hari mereka di warnet untuk bermain game dan membrowsing video porno. Mereka sering bolos sekolah, tidak pernah membuat PR, dan berkelahi dengan teman sekolahnya. Sampai pada suatu sore, setelah ia menonton video porno bersama teman-temannya dan ia pulang kerumah, kemudian ia menelanjangi adik sepupunya yang masih berumur 5tahun, akan tetapi, tindakan nya ini diketahui oleh pamannya. Sampai sekarang, ia masih saja bergaul dengan teman-temannya, sering keluar rumah tanpa pamit, bolos sekolah dan sering berkelahi dengan teman sebaya nya.

D. Latar Belakang Pelaku Bermasalah (Pengamatan)
Dari pengamatan yang saya lakukan, faktor utama yang menyebabkan Randy berperilaku menyimpang adalah karena faktor internal yang kemudian diperkuat dengan faktor eksternal (lingkungan). Data kongkrit yang saya dapat adalah bahwa remaja itu (Randy) berasal dari lingkungan keluarga yang kurang baik (broken home), sejak berumur 1 tahun ayah dan ibunya bercerai dan dia tinggal bersama neneknya. Randy bertemu dengan orang tuanya hanya seminggu sekali. Perekonomian keluarganya pun sederhana, tidak terlalu sulit. Jadi, secara emosional dan psikologis dia sangat berbeda dengan anak-anak sebayanya. Randy hidup dengan minim kasih sayang, dan hidup ditengah keluarga yang cuek. Selain itu, lingkungan tempat ia tinggal juga tidak kondusif, sebagian besar teman sebaya nya juga hidup dengan keluarga yang sibuk bekerja, sehingga kurang control dari orang tua, danhal-hal tersebut berakibat pada perilakunya yang cenderung menyimpang.
E. Teori yang Berkaitan dengan Perilaku Menyimpang
Jika masalah iki dikaitkan dengan teori-teori yang ada, maka masalah ini berkaitan erat dengan dua teori, yakni teori Social disorganization dan teori Differential Association.
Social Disorganization : Teori ini menekankan bahwa perilaku menyimpang diakibatkan karena kurangnya control keluarga, orang tua dan sekolah. Pada masalah ini, Randy adalah remaja yang dibesarkan dari keluarga Broken home, yang kemudian tinggal bersama neneknya. Ia hidup dalam keluarga yang keras dan cuek. Orangtuanya sibuk bekerja, sehingga ia kurang mendapatkan kasih sayang dan berdampak pada perilakunya yang menyimpang karena tidak dikontrol orangtuanya.
Teori Differential Association : Menurut teori ini, kenakalan remaja adalah akibat salah pergaulan. Anak-anak nakal karena bergaulnya dengan anak-anak nakal juga. Teori ini sangat berkembang pesat di Indonesia, sehingga banyak orang tua di Indonesia melarang anaknya untuk bergau dengan anak-anak nakal. Teori ini sangat berkaitan erat dengan masalah yang saya angkat pada penelitian ini. Dimana Randy ( Pelaku) dahulu adalah anak yang pendiam, kemudian dia berprilaku menyimpang ketika dia terlalu sering bergaul dengan teman-temannya yang nakal. Jadi pergaulannya sangat mempengaruli tindakan menyimoang yang dilakukannya.
F. Mengatasi Perilaku Menyimpang
Remaja ditangani sendiri oleh seorang yang professional (psikolog atau konselor) secara tatap muka langsung dimulai dari penanganan individu. Dalam prosesnya individu akan diberikan petunjuk atau nasihat, konseling dan psikoterapi. Konselor harus menyadarkan pelaku, bahwa tindakan yang dilakukannya itu salah dan membantu konseli keluar dari masalah, memberinya informasi, dan motivasi yang kuat agar pelaku tidak kembali melakukan kesalahan.
Setelah dilakukan konseling individu, selanjutnya adalah penanganan keluarga juga perlu dilakukan. Masalah yang dihadapi PELAKU (Randy) sangat berkaitan dengan keadaan keluarganya. Fungsinya adalah agar lingkungan keluarga kembali menjadi tempat yang nyaman untuk pengembangan tugas-tugas remaja tersebut. Konselor bisa mulai dengan penekatan dengan keluarga konseli, kemudian melakukan konseling keluarga, dan membantu keluarga tersebut dalam memperbaiki masalah-masalah yang ada, selanjutnya konselor bisa membantu dengan menberi layanan informasi pada keluarga tersebut guna mencegah terjadinya kembali masalah itu.












BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku menyimpang adalah tindakan atau tingkah laku seseorang yang dilakukan tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial, etika, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya control orang tua dan lingkungan yang kurang baik.
Hal itu juga yang menyebabkan Randy seorang pelajar SMP melakukan berbagai penyimpangan sosial. Yang dikarenakan oleh keluarga yang kurang harmonis, cueknya keluarga dengan perkembangan dia, dan linkungan yang sangat mendukung untuk dia melakukan hal menyimpang.
Masalah Randy ini sangat tekait dengan teori Social disorganization yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang disebabkan oleh factor intern, yakni keluarga yang sibuk dan kurang harmonis. Kemudian terkait juga dengan teori Differential Association yang menyatakan bahwa lingkungan yang buruk angat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku menyimpang pula.
Kasus Randy ini dapat ditangani oleh seorang professional dengan melakukan nasihat (guidance), konseling, dan melaksanakan psikoterapi.Selanjutnya diadakan penanganan keluarga guna mencegah masalah ini terulang kembali.

0 komentar:

Posting Komentar