Selasa, 01 November 2011

penanganan - Membangkang

Cara Mengatasi Anak Yang Membangkang Atau Melawan
Hati siapa yang tidak sakit, jika seorang anak selalu saja suka melawan? Begitu juga siapa yang tidak kesal, kalau anak selalu membangkang, jika disuruh, diperintah, apalagi dinasihati orangtua?

Sebelum kita bertanya bagaimana cara menghadapi anak yang seperti itu, ada hal yang harus diperhatikan oleh orangtua apa sich yang menjadi penyebab anak suka membangkang atau melawan. Ada beberapa faktor yang menjadi pencetus munculnya sikap menentang anak, antara lain :
1. Orangtua yang terlalu menekan anak
2. Berkembang dari rasa iri hati anak
3. Suasana hati anak yang lagi tertekan (bermasalah)
4. Berbicara pada anak pada waktu yang tidak tepat
5. Keinginan anak yang berlebihan dan tidak terpenuhi
6. Hubungan orangtua dengan anak kurang harmonis
7. Orangtua kurang peka terhadap kebutuhan anak
8. Anak dibiarkan tumbuh tanpa bimbingan dan pengarahan
9. Orangtua kurang memperhatikan tipe kepribadian anak
10.Pengaruh pergaulan anak.

Itulah ke 10 faktor yang menyebabkan anak melawan kepada orangtua. Oleh karena itu, kita selaku orangtua diharapkan agar dapat menghindari ke 10 faktor tersebut.

Selanjutnya, bagaimana cara kita untuk mengatasi anak yang suka melawan tersebut tentulah tidak sesulit yang kita bayangkan. Ada beberapa pendekatan yang dapat kita lakukan yakni :
1. Lakukan pendekatan kasih sayang terhadap anak
2. Kita harus memahami watak atau tipe kepribadian anak
3. Menggerakkan anak untuk berpikir dan berbuat dengan menyentuh titik peka anak
4. Sediakan waktu, perhatian dan kepedulian pada anak
5. Menggunakan cara menyampaikan maksud yang komunikatif
6. Perhatikan dan arahkan kualitas pergaulan anak

Demikianlah 6 langkah yang cukup efektif untuk kita gunakan dalam mengatasi anak yang suka membangkang atau melawan. Selamat mencoba....
http://mr-rahman.blogspot.com/2010/07/cara-mengatasi-anak-yang-membangkang.html

BAGAIMANA CARA MENGATASI PERILAKU ANAK YANG MEMBANGKANG
Posted by admin on Dec 19, 2007

Munculnya perilaku membangkang pada anak merupakan bentuk penolakan yang dilakukan oleh anak terhadap perintah dan panggilan yang tidak disukai. Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan penolakan anak pada anak yang membangkang, yaitu ketika panggilan atau perintah dilakukan kepada anak yang sedang dalam kondisi serius atau asyik dengan aktifitasnya (asyik menonton TV atau asyik bermain video game atau permainan lainnya).
Anak yang memang pada dasarnya tidak memahami perintah atau permintaan orang lain pada dirinya, dan ada juga penolakan yang terjadi dalam bentuk pengendalian emosi pada anak yang sedang menghadapi pencarian jati diri.
Ada beberapa bentuk penolakan atau pembangkangan yang dilakukan oleh anak biasanya diperlihatkan dalam beberapa sikap, antara lain misalnya dengan cara membanting pintu, cemberut, menyentak-nyentakkan kaki, diam atau tidak bereaksi ketika dipanggil, dan cuek ketika sedang diajak bicara. Kejadian atas perilaku penolakan anak tersebut pasti akan menimbulkan perasaan orang lain menjadi ingin marah, menyerang, dan memaksakan kehendak agar anak mau melakukan apa yang diperintahkan olehnya.
Dalam hal ini sebagai orangtua yang bijaksana tentulah tidak akan menanggapi penolakan anak dengan spontan dan tergesa-gesa. Dengan timbulnya perdebatan dan pertentangan yang tak terkendali berakibat semakin parahnya penolakan yang dilakukan oleh anak akan membuat situasi semakin tegang dan ini dapat membahayakan, terutama jika terjadi kontak fisik/kekerasan antara orangtua dan anak.
Marilah kita bertindak dengan tenang dalam menghadapi kejadian penolakan anak ini, dengan demikian orangtua pasti akan dapat memahami latar belakang apa yang menyebabkan anak mereka membangkang pada kita atau menolak panggilan dan perintah kita.
Banyak sekali kemungkinan kenapa anak menolak perintah atau panggilan orangtua. Mungkin karena anak kita ingin mendapatkan perhatian. Mungkin juga anak menginginkan sentuhan yang dapat membuatnya merasa tentram dan dimengerti seperti pelukan, ciuman, dan usapan kepala yang penuh kehangatan.
Kemungkinan yang lainnya anak sedang marah kepada orangtua terhadap sesuatu yang ia inginkan tetapi tidak dipenuhi oleh orang tua. Atau juga bisa saja penolakan yang terjadi hanya karena sekedar meniru perilaku penolakan seseorang dan yang sangat sering di tiru adalah kedua orang tuanya sendiri.
Dengan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dengan cara mengganti ucapan orang tua yang bernada perintah maupun paksaan diganti dengan sebuah ’ajakan’ yang tentu akan lebih menyenangkan.
Sehingga anak akan merasa senang sekali melakukan apa yang menjadi harapan dan keinginan orangtuanya dan mereka pun akan merasa nyaman menerima kehadiran orangtuanya.
Dengan cara memahami kondisi anak dengan cara pendekatan yang menyenangkan dan dengan sentuhan fisik yang penuh kelembutan sebelum memerintah atau memanggilnya, ini akan dapat mengurangi konflik atau ketegangan di antara orangtua dengan anak.
http://www.namaislami.com/2007633-bagaimana-cara-mengatasi-perilaku-anak-yang-membangkang.html

0 komentar:

Posting Komentar