Senin, 15 Oktober 2012

uas kesmen

Nama : Devita Sary NIM : 06101007021 Mata Kuliah : Kesehatan Mental Jurusan/prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan dan Konseling Semester : 3/Ganjil Dosen Pengasuh : Drs. Romli Menarus, S.U, Kons Soal Ujian 1. Bagaimanakah kesehatan mental bersumber dari emosi? Jawab: Seperti yang kita ketahui Kesehatan Mental merupakan adanya keselarasan antara seluruh aspek psikologis dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi jiwa yang dimiliki seseorang untuk dikembangkan secara optimal. Fungsi-fungsi jiwa dalam kaitan kesehatan mental ini seperti emosi (perasaan), kognisi (pikiran), dan konasi (sikap). Apabila ketiga fungsi jiwa ini saling bekerjasama satu sama lain maka baru dapat dikatakan adanya keharmonisan dalam jiwa seseorang tersebut. Kemudian Emosi merupakan perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.Emosi juga dapat dikatakan reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Salah satu dari fungsi jiwa adalah emosi, maka apabila emosi tidak selaras dengan fungsi jiwa lainnya maka dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Emosi dapat berpebengaruh besar pada kesehatan mental manusia karena emosi dapat mempengaruhi segala tindakan orang tersebut. Apabila emosi stabil dan dapat terkontrol maka segala hal yang dilakukanpun dapat terkontrol dengan baik dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan mental. Karena hal itulah, emosi dapat dikatakan sebagai sumber kesehatan mental. 2. Bagaimana kesehatan mental mempengaruhi tingkah laku? Jawab: Seseorang dapat dikatakan memiliki mental yang sehat yakni dapat terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, mampu menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan yang ada, adanya keserasian fungsi psikis dan fisik, dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin. Tingkah laku seseorang merupakan wujud dari kepribadian orang tersebut. Seseorang yang memiliki kesehatan mental maka tingkah lakunya pun dapat mengikuti bagaimana kesehatan mentalnya. Seseorang yang memiliki mental yang sehat maka dia dapat menyesuaikan diri dengan mudah dan dengan itu ia dapat bertingkahlaku sesuai dan bertingkah laku baik. 3. Bagaimana pengaruh kesehatan mental orang tua mempengaruhi kesehatan mental anak-anaknya? Jawab: Seperti yang saya ketahui, orang tua merupakan agen perubahan yang pertama. Keluarga merupakan lingkungan terkecil yang sangat mempengaruhi psikologis anak. Bagaimana anak besikap, bersifat dan berfikir adalah hasil dari gambaran keluarganya. Dalam kehidupan, hal paling mendasari adalah meniru apa yang ada disekeliling kita. Keluarga merupakan model pembelajaran utama bagi anak-anaknya. Apapun yang dilakukan anak,sebagian besar merupakan gambaran dari orang tuanya, karena anak-anak mendapat contoh dari orang tuanya sebagai acuan dalam hidupnya. Apabila orang tua nya memilki kesehatan mental yang baik maka besar kemungkinan anak-anaknya juga akan memiliki kesehatan mental yang baik, dan sebaliknya, apabila orang tua memiliki kesehatan mental yang kurang baik dan member contoh buruk bagi anaknya, maka anak tersebut juga akan memiliki kesehatan mental yang kurang baik. Misal nya orang tua yang sering bertengkar dan sering melakukan tindkan kasar didepan anaknya maka anaknya pun akan meniru hal tersebut. 4. Bagaimana pengaruh konselor terhadap kesehatan mental peserta didiknya? Jawab: Konselor atau guru pembimbing merupakan pusat pelayanan dalam sebuah lembaga, baik lembaga masyarakat atau organisasi seperti sekolah. Konselor merupakan orang yang berkewajiban untuk menangani orang-orang normal yang memiliki masalah. Jadi, sebelum melakukan konseling, konselor harus terlebih dahulu memastikan bahwa dirinya memiliki mental yang sehat, karena untuk membenahi klien yang bermasalah baik kesehatan mentalnya terganggu atau masalah lainnya, konselor harus sehat jiwa,mental, dan fisiknya. Apabila seorang konselor memiliki kesehatan mental yang terganggu maka kegiatan konselingnya tidak akan berjalan dengan baik dan berhasil maksimal dan bagaimana akan membantu perkembangan mental peserta didik pabila keadaan konselornya pun terganggu, dan proses konseling akan terhambat dengan keadaan konselor yang seperti itu. 5. Jelaskan pembinaan kesehatan mental yang seharusnya disekolah? Jawab: Pembinaan kesehatan mental disekolah merupakan kewajiban seluruh komponen sekolah, meskipun tanggung jawab yang paling besar ada pada konselor sekolah atau guru pembimbing, dimana guru pembimbing memiliki tugas untuk membantu peserta didik memaksimalkan potensi yang ada dan membantu dalam penyelesaian masalah dan mengembangkan serta menyalurkan potensi yang ada. Kesehatan mental merupakan factor utama dalam menjalani kehidupan, seseorang harus mulai memahami pentingnya kesehatan mental sedini mungkin, dan sekolah termasuk pusat pelayanan pendidikan yang paling baik untuk memberi pemahaman dan pendidikan kesehatan mental agar kesehatan mental dapat terus berkembang dan terhindar dari gangguan mental lainya. Tidak hanya konselor sekolah, tetapi juga semua komponen sekolah harus memberikan memberikan contoh yang baik kepada peserta didik nya, karena peserta didik dapat meniru apapun yang dilakukan gurunya. Selain itu juga, sekolah seharusnya memberikan suasana kekeluargaan dan kenyamana dalam lingkungan sekolah. Dengan keadaan sekolah yang baik dan komponen sekolah yang memilki kesehatan mental yang baik maka akan membantu para siswanya mengembangkan mental yang sehat.

0 komentar:

Posting Komentar