Senin, 15 Oktober 2012

kepemimpinan masa depan

TUGAS MATA KULIAH EVALUASI KINERJA Kepemimpinan Pendidikan yang Profesional dan Ciri Kepemimpinan Masa Depan BAB I PENDAHULUAN Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Di mana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Di mana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya. Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang profesional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang profesional akan melaksanakan tugasnya secara profesional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Dari penjelasan mengenai berbagai sumber daya yang ada dalam suatu lembaga pendidikan tersebut. Keseluruhannya tidak dapat berjalan secara baik tanpa adanya manajemen yang jelas serta adanya seorang pemimpin pendidikan yang mengarahkan serta mengawasi jalannya proses administrasi yang ada. Selain itu, kepemimpinan pendidikan harus dapat menguasai kebutuhan pendidikan di masa depan sehingga tantangan yang dapat mempengaruhi keberhasilann proses pendidikan dapat diatasi dengan efektif dan efisien. Maka dari itu dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat mengenai bagaiman kepemimpinan pendidikan yang professional yang berkaitan dengan tanggungjawabnya terutama dalam sebuah lembaga pendidikan dan ciri kepemimpinan masa depan. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan Leadership atau kepemimpinan adalah “proses pengaruh-mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu” atau menurut McFarland (1978) kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberikan perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan. Menurut Robbins kepemimpinan adalah kemampuan memengarhui kelompok ke ara pencapai tujuan. Sedangkan definisi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagian manusia. Menurut H.M. Arifin Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian, serta kemampuan dasa anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun nonformal. Dapat disimpulkan Kepemimpinan pendidikan adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan dengan terencana dalam proses pembelajaran yang melibatkan perangkat pendidikan ( pendidik, peserta didik, sarana prasarana, kurikukulum dan lain-lain) untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Kepala Sekolah dalam Kepemimpinan Pendidikan Sosok seorang pemimpin sangat menjadi titik sentral dalam proses pendidikan. Dalam hal ini sangat penting terkait dengan manajemen pendidikan. Ketika seorang pemimpin mampu menorganisir kegiatan pendidikan maka proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Mengenai kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini kepala sekolah, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. 3. Persyaratan Pemimpin Pendidikan yang Efektif Menurut Mulyono, seorang kepala lembaga pendidikan paling tidak memiliki beberapa persyaratan untuk menciptakan sekolah yang mereka pimpin menjadi sekolah efektif yaitu: - Memliki kesehatan jasmani dan rohani yang baik - Berpegang teguih pada tujuan yang dicapai - Bersemangat - Cakap di dalam member bimbingan - Jujur - Cerdas - Cakap di dalam hal mengajar dan menaruh perhatian kepercayaan yang baik dan berusaha untuk mencapainya. (2011:115) Di samping itu pula Dede Rosyada menjelaskan seorang pemimpin lembaga sekolah harus mempertimbangkan tugas manajerial sekolah, sebagai berikut: - Kemampuan menciptakan ide-ide dan solusi yang kreatif - Kemampuan membuat perencanaan jangka pendek dan panjang - Kemampuan mengorganisasi tanggung jawab yang baik - Kemampuan berkomunikasi dengan jajaran lembaga sekolah - Kemamupuan memberikan motivasi - Kemampuan melakukan evaluasi 4. Unsur-unsur Kepemimpinan. Proses kepemimpinan dapat berjalan jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : o Ada yang memimpin o Ada yang dipimpin o Ada kegiatan pencapaian tujuan o Ada tujuan atau target sasaran 5. Tipe-Tipe Dasar Kepemimpinan a. Kepemimpinan otoriter : sangat mengandalkan kedudukannya / kekuasaannya sebagai pemimpin. b. Kepemimpinan laizes-faire : pemimpin yang keberadaannya haya sebagai lambing c. Kepemimpinan demokratis : mengutamakan kerjasama antara atasan dan bawahan d. Kepemimpinan pseudo-demokratis : nampak seperti demokratis tetapi semu karena tetap otoriter dan demi kepentingan kelompok tertentu saja. 6. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan antara lain: 1. Karakteristik orang yang dipimpin 2. Pekerjaan lingkungan sekolah 3. Kultur atau budaya setempat 4. Kepribadian kelompok 5. Waktu yang dimiliki oleh sekolah 7. Kepemimpinan Pendidikan yang Profesional Kepemimpinan berasal dari akar kata “pemimpin” adalah orang yang dikenaloleh dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya.Seorang pemimpin mendesain pekerjaan beserta mekanismenya, didukung staf yang melaksanakan tugas sesuai kemampuan dan keahliannya. Hal yang penting mengenai komponen kepemimpinan adalah: 1.Proses rangkaian tindakan 2.Mempengaruhi dan memberi teladan 3.Memberi perintah dengan cara persuasi dan manusiawi 4.Pengikut mematuhi perintah 5.Menggunakan authority dan power 6.Menggerakkan atau mengerahkan semua personel dalam institusi gunamenyelesaikan tugas. 8. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam pengembangan sekolah. Untuk itu, kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi dan profesionalisme yang memadai. Saat ini, sebagai perwujudan dari demokratisasi dan desentralisasi pendidikan sekolah diberikan keleluasan dalam mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif. Untuk itu lembaga pendidikan membutuhkan tenaga-tenaga profesional yang berkompeten dalam upaya mengelola sekolah. Secara implisit nilai dari profesionalisme menurut Tilaar, H.A.R. yang dikutip dalam (http://edukasi.kompasiana.com diakses pada 7 November 2011) dapat diketahui melalui: a) Memiliki keahlian khusus b) Merupakan suatu panggilan hidup c) Memiliki teori-teori yang baku secara universal d) Mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk diri sendiri e) Dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi yang aplikatif f) Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya g) Mempunyai kode etik h) Mempunyai hubungan dengan profesi pada bidang-bidang yang lain Sedangkan dalam konteks dimensi kompetensi, seorang kepala sekolah profesional dituntut memiliki sejumlah kompetensi. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah ditetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. 1. Kompetensi kepribadian, artinya : - Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas disekolah. - Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. - Memiliki keinginan yang kuat di dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah. - Bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. - Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah. - Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. 2. Komepetensi managerial,artinya : - Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan. - Mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan. - Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal. - Mengelola perubahan dan penge-mbangan sekolah menuju organi sasi pembelajaran yang efektif. - Menciptakan budaya dan iklim se kolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik. - Mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber da ya manusia secara optimal. - Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendaya gunaan secara optimal. - Mengelola hubungan antara seko lah dan masyarakat dalam rangka mencari dukungan ide, sumber belajar dan pembeayaan. - Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru dan penempatan pengemba ngan kapasitas peserta didik. - Mengelola pengembangan kuriku lum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional. - Mengelola keuangan sekolah se suai dengan prinsip pengelolaan yang akuntable, transparan dan efisien. - Mengelola ketatausahaan seko-lah dalam mendukung pencapai-an tujuan sekolah. - Mengelola unit layanan khusus dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peser ta didik disekolah. - Mengelola sistim informasi seko-lah dalam rangka penyusunan pro gram dan pengambilan keputus-an. - Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah. - Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pro gram kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta meren canakan tindak lanjutnya. 3. Kompetensi kewirausahaan, artinya: - Menciptakan inovasi yang bergu na bagi sekolah. - Bekerja keras untuk mencapai ke berhasilan sekolah sebagai orga nisasi pembelajaran yang efektif. - Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tu gas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. - Pantang menyerah dan selalu mencari solusi yang terbaik da-lam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah. - Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan pro-duksi/jasa sekolah sebagai sum-ber belajar peserta didik. 4. Kompetensi supervisi, artinya : - Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka pening katan profesionalisme guru. - Melaksanakan supervisi akade-mik terhadap guru dengan meng gunakan pendekatan dan super visi yang tepat. - Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesional isme guru. 5. Kompetensi sosial, artinya : - Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah. - Berpartisipasi dalam kegiatan so sial kemasyarakatan. - Memiliki kepekaan sosial terha-dap orang atau kelompok lain. 9. Dampak Kepala Sekolah Profesional a) Efektivitas proses pendidikan Peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan memiliki efektivitas pendidikan yang tinggi, yang tampak dari sifat pendidikan yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik. b) Tumbuhnya kepemimpinan sekolah yang kuat Kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. c) Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif Tenaga kependidikan terutama guru, merupakan jiwa dari sekolah. Oleh karena itu, peningkatan profesionalisme guru merupakan garapan penting bagi seorang kepala sekolah. d) Budaya mutu Budaya mutu tertanam di sanubari semua kepala sekolah, sehingga setiap perilaku didasari oleh profesionalisme. e) Teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis. Kebersamaan merupakan karakteristik yang dituntut oleh profesionalisme kepala sekolah, karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah, bukan hasil individual. f) Kemandirian Kepala sekolah memiliki kemandirian untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya, sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tidak selalu menggantungkan pada atasan g) Partisipasi warga sekolah dan masyarakat Peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah memiliki karakteristik bahwa partisipasi warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian kehidupannya. h) Transparansi manajemen Dalam wacana demokrasi pendidikan, transparansi pengelolaan sekolah merupakan karakteristik sekolah yang harus diwujudkan dalam meningkatkan propesionalisme tenaga kependidikan. i) Kemauan untuk berubah Perubahan harus menjadi kenikmatan bagi semua warga sekolah menuju peningkatan kearah yang lebih baik. j) Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan Evaluasi terhadap profesionalisme tenaga kependidikan harus dilakukan secara teratur. k) Tanggap terhadap kebutuhan Sekolah tanggap terhadap berbagai aspirasi yang muncul bagi peningkatan mutu. l) Akuntabilitas Sekolah dituntut untuk melakukan pertanggungjawaban terhadap semua pelaksanaan pendidikan. m) Sustainabilitas Paradigma baru kepala sekolah profesional dalam konteks MBS memiliki sustainabilitas yang tinggi karena mengangkat mutu sekolah dan pendidikan (http://id.shvoong.com, diakses pada 7 November 2011). Seorang pemimpin harus pula memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional. Pengetahuan profesional meliputi: 1. Pengetahuan terhadap tugas, kepala sekolah harus mampu secara menyeluruh mengetahui banyak tentang lingkungan organisasi atau sekolah di mana organisasi atau sekolah tersebut berada 2. Harus memahami hubungan kerja antar berbagai unit, pendelegasian wewenang, sikap bawahan, serta bakat dan kekurangan dari bawahan 3. Wawasan organisasi dan kebijaksanaan khusus, perundang-undangan dan prosedur 4. Harus memiliki satu perasaan rill untuk semangat dan suasana aktivitas diri orang lain dan staf yang harus dihadapi 5. Harus mengetahui layout secara fisik bangunan, kondisi operasional, berbagai macam keganjilan dan problema yang biasa terjadi 6. Harus mengetahui pelayanan yang tersedia untuk dirinya dan bawahan, serta kontrol yang dipakai oleh manajemen tingkat yang lebih tinggi (http://www.slideshare.net, diakses pada 6 Juni 2010). B. KEPEMIMPINAN MASA DEPAN Pemimpin masa depan haruslah yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan modern, yakni memiliki semangat, nilai-nilai, dan pikiran-pikiran modern. Pada dasarnya bagi bangsa Indonesia seorang pemimpin harus memiliki tiga sifat, yaitu:  Pertama, ia harus memiliki idealisme, artinya jelas ke mana atau ke arah mana ia ingin membawa yang dipimpinnya.  Kedua, ia harus memiliki pengetahuan, untuk dapat secara efektif membawa yang dipimpin ke arah tujuan yang "diidealkannya". Ia harus mengetahui cara memimpin dan menguasai bidang atau tugas dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan demikian, ia harus seorang profesional. Ini berarti bahwa seorang pemimpin, bukan hanya mengerti teknik kepemimpinan, tetapi juga menguasai bidang yang menjadi tanggung jawabnya.  Ketiga, seorang pemimpin harus menjadi teladan, dan sumber inspirasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin diharapkan manusia -manusia yang beriman dan bertakwa, karena hanya di atas iman dan taqwa, pembangunan yang berakhlak dapat diselenggarakan. Masa depan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dengan masa kini dan masa lampau. Begitu pula pemimpin masa depan, ia harus dapat berpikir secara menyeluruh melacak sejarah, menapakkan kakinya pada kekinian, serta sekaligus “bertualang” menjelajahi masa depan. Ia harus memperhatikan berbagai kendala masa lalu dan masa kini, tetapi ia pun harus memiliki daya cipta untuk membawa yang dipimpinnya ke dalam kehidupan yang lebih sejahtera lahir batin di masa depan. Ia harus dapat melihat ke belakang, ke dalam masanya, dan ke masa depan, dan memahami semua yang dilihatnya dalam rangka aspirasi bangsanya. Ciri-ciri Kepemimpinan Masa Depan Menurut Tiong (1997) ciri-ciri kepemimpinan kepala sekolah yang efektif adalah: 1.Adil dan tegas dalam mengambil keputusan 2.Membagi tugas secara adil kepada guru 3.Menghargai partisipasi staf 4.Memahami perasaan guru 5.Memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan 6.Terampil dan tertib 7.Berkemampuan dan efisien 8.Memiliki dedikasi dan rajin 9.Tulus dan ikhlas 10.Percaya diri BAB. III PENUTUP KESIMPULAN Dari paparan yang dikemukakan tersebut, dapatla ditarik suatu kesimpula mengenai Kepemimpinan Pendidikan yang Profesional dan Ciri Kepemimpinan Masa Depan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut ini : 1) Kepemimpinan pendidikan adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan dengan terencana dalam proses pembelajaran yang melibatkan perangkat pendidikan ( pendidik, peserta didik, sarana prasarana, kurikukulum dan lain-lain) untuk mencapai tujuan pendidikan. 2) Kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan, yakni kepala sekolah, kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. 3) Unsur-unsur Kepemimpinan ada yang memimpin, ada yang dipimpin, ada kegiatan pencapaian tujuan, ada tujuan atau target sasaran 4) Tipe-Tipe Dasar Kepemimpinan yakni : Kepemimpinan otoriter, Kepemimpinan laizes-faire, Kepemimpinan demokratis, Kepemimpinan pseudo-demokratis. 5) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan antara lain : Karakteristik orang yang dipimpin, Pekerjaan lingkungan sekolah, Kultur atau budaya setempat, Kepribadian kelompok, Waktu yang dimiliki oleh sekolah 6) Kepala sekolah merupakan pemimpin pada sebuah lembaga pendidikan yang harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik agar dapat memberikan dampak positif bagi lembaga yang ia pimpin. 7) Tiga sifat dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin Pertama, ia harus memiliki idealisme, artinya jelas ke mana atau ke arah mana ia ingin membawa yang dipimpinnya.Kedua, ia harus memiliki pengetahuan, Ketiga, seorang pemimpin harus menjadi teladan, dan sumber inspirasi. 8) Ciri-ciri Kepemimpinan Masa Depan 9) Menurut Tiong (1997) ciri-ciri kepemimpinan kepala sekolah yang efektif adalah: 1.Adil dan tegas dalam mengambil keputusan 2.Membagi tugas secara adil kepada guru 3.Menghargai partisipasi staf 4.Memahami perasaan guru 5.Memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan 6.Terampil dan tertib 7.Berkemampuan dan efisien 8.Memiliki dedikasi dan rajin 9.Tulus dan ikhlas 10.Percaya diri 10) Jadi kepemimpinan masa depan harus lebih efektif dan lebih baik dari kepemimpinan yang ada pada saat ini dan pada masa lampau. DAFTAR PUSTAKA Akib, Haedar. Reaktualisasi Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah, (Online), (http://smpn29samarinda.wordpress.com, diakses pada 8 Juni 2010). Burhanudin; Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan; Bumi Aksara; Jakarta ;1994 Damayanti, Sri. 2008. Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses pada 6 Juni 2010). Iwan, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Online), (http://www.slideshare.net, diakses pada 6 Juni 2010). Lamberi, Busro dkk; Pengantar Kepemimpinan Pendidikan; Usaha Nasional : Surabaya Munir, Abdullah. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Permana, Johar, Drs. H. M.A. dan Kesuma, Darma, Drs. 2009. Kepemimpinan Pendidikan; dalam Riduwan, M.Pd. (Ed), Manajemen Pendidikan (hlm. 351-368). Bandung: Alfabeta. Periodesasi Masa Jabatan Kepala Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan, (Online), http://www.facebook.com, diakses pada 7 November 2011. Profesi, Profesional, Profesionalisme, Profesinalisasi dan Profesionalitas, (Online), (http://nuritaputranti.wordpress.com, diakses pada 20 Desember 2011). Purwanto, Ngalim dan Sutaadji Djojopranoto; Administrasi pendidikan; Mutiara: Jakarta 1984 Rosmiati, Taty, Dra. M.Pd. dan Kurniady, Dedy, Ahmad, M.Pd. 2009. Kepemimpinan Pendidikan; dalam Riduwan, M.Pd. (Ed), Manajemen Pendidikan (hlm. 125-162). Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2002. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta. Sudarwan, Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Sumarno, Alim, M.Pd. Definisi Konseptual Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Online), (http://elearning.unesa.ac.id, diakses pada 20 Desember 2011). Trianto. 2008, Oktober. Branding Sekolah Yes, Komersial Sekolah No. Media, hlm. 35-36. Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

0 komentar:

Posting Komentar