Senin, 31 Oktober 2011

Abraham H. Maslow

Abraham H. Maslow (1908-1970)
Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Pada awalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan “kelas menengah”, karena ayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat dengan ibunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. Bertha Goodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.
Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyai anak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketika pertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang “behavior”. Setelah penelitiannya dengan “monyet”, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusia dan sekitarnya.
Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapi walaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akan ditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.

Manusia Pada Dasarnya Baik
Pertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai “kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik.” Sebagian karakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.” Kebutuhan ini, kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat. Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia atau kecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakan sebagai dosa; konsep Freud tentang Id).
Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensi orang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang “sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secara samar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar” (Maslow, 1954).
Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia. Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada aktualisasi diri dan pengembangan pribadi individu atau ”inner nature” (Maslow 1954)

Motivasi : Hirarki Kebutuhan
Gambar Hirarki Kebutuhan dari Maslow


Harga Diri

Kebutuhan Psikologis (Dicintai, Diterima, Memiliki)


Rasa Aman


Kebutuhan Fisiologis
Aktualisasi Diri

Maslow memformulasikan sebuah teori dari motivasi manusia dalam berbagai kebutuhan manusia yang dilihat seperti muncul dalam hirarki pertunjukkan. Kebutuhan dasar manusia, berupa makan dan minum harus dipenuhi terlebih dahulu dari kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan akan harga diri dan lainnya.

Kebutuhan Fisiologis
Sebagian kebutuhan fisiologis adalah homeostatik dalam alami (mencoba untuk memelihara yang seimbang antara elemen yang berbeda). Sebagai contoh, melalui asupan makanan dan air, tubuh mencoba untuk memelihara berbagai macam keseimbangan dalam darah dan jaringan tubuh seperti isi dari garam, gula, protein, dan substansi yang lain.



Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan berikut adalah kebutuhan rasa aman yaitu kebutuhan untuk keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, order, hukum, batas-batas, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan seterusnya. Ekspresi manusia pada kebutuhan ini adalah nampak lebih jelas dalam respon-respon : menangis, menjerit, dan hentakan yang sangat tegang untuk ditangani secara kasar, yang terkejut oleh suara gaduh atau lampu yang terang, atau hanya dengan kekurangan yang didukung oleh orangtua. Seperti kelaparan, kesakitan dari penyakit, dari kemarahan orangtua dan perselisihan, atau dari kelalaian atau yang disalahgunakan, mungkin merubah pandangan anak-anak secara keseluruhan pada dunia. Dunia mungkin menjadi tempat teror dan kegelapan.

Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada manusia cukup baik, mereka akan bekerja keras dengan intensitas yang tinggi untuk meningkatkan hubungan secara afeksi dengan orang lain, yaitu keluarga, teman, pasangan jiwa, kekasih, anak-anak. Maslow mengemukakan bahwa kita mempunyai “kecenderungan seperti binatang untuk berkumpul, bergerombol, bergabung, untuk menjadi anggota” (1970) yang telah frustrasi “oleh kebijakan mobilitas kita, gangguan pada kelompok tradisional, menyebar pada keluarga-keluarga, kelompok generasi, orang urban yang menetap dan penghilangan dari desa yang menghadapi dan kesimpulan yang dangkal dari persahabatan di Amerika”.

Kebutuhan Rasa Harga Diri
Kebutuhan rasa harga diri ada dua set. Set pertama meliputi kebutuhan untuk kuat, penguasaan, kompetensi, percaya diri, dan mandiri. Set yang kedua meliputi kebutuhan untuk gengsi, dalam merasakan hormat dari orang lain; status; ketenaran; dominan; orang penting; bermartabat; dan penghargaan.

Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika keempat kebutuhan dasar, atau kekurangan, kebutuhan kita untuk mendiskusikan yang telah terpenuhi. Konsep aktualisasi diri dari Maslow benar-benar mempunyai relativitas. Diantaranya adalah konsep Jung pada arketipe diri, konsep Adler kekuatan kreatif dari diri, konsep Horney realisasi diri, dugaan Roger pada evolusi dan tumbuhnya diri.
Metaneeds
Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah merupakan payung dari segala kebutuhan, ada 17 metaneeds atau nilai-nilai. Metaneeds tersebut sangat fokus terhadap pengetahuan dan pemahaman. Beberapa metaneeds ini sangat penting, yang menjadi kebutuhan dasar; sebagai contoh, kebutuhan akan kebenaran, keadilan dan kebermaknaan atau kebutuhan akan estetika, sebagai contoh; keindahan, kesederhanaan, kesempurnaan.

Bagaimana Kepribadian dapat Teroganisir?
Bagi Maslow, unit kepribadian yang mendasar adalah sindrom kepribadian. Sindrom kepribadian adalah sesuatu yang terorganisir, saling ketergantungan, gejala-gejala struktur kelompok. Dalam studinya pada dua sindrom, yaitu; harga diri dan rasa aman, Maslow menyebutnya ”holistic-analytic methodology”.
Analisis Maslow tentang rasa aman dan sindrom kepribadian, dia membuat menjadi beberapa level dan level 1 adalah sindrom kepribadian itu sendiri dan level selanjutnya sampai pada level ke-5.

Sindrom Kepribadian
Level 1
Security - Insecurity
Sub Sindrom
Level 2
Kekuatan – Ketundukkan
Sub-Subsindrom
Level 3
Prasangka - Egalitarianism
Sub-Sub-Subsindrom
Level 4
Warna Kulit – Karakteristik Manusia lebih dalam
Sub-Sub-Sub-Subsindrom
Level 5
Perbedaan Individu – Persamaan Individu

Aktualisasi Diri : Puncak Pengalaman dan B & D Realms
Maslow melakukan studi tentang penyimpangan atau neurotik, dia mengemukakan bahwa individu hanya akan menghasilkan penyimpangan psikologi. Studi ini dilakukan terhadap seseorang yang menyadari sepenuhnya akan potensi-potensi dirinya. Menggunakan metode penelitian klinis. Maslow menemukan bahwa setiap subjek penelitian itu mengalami neurosis, kepribadian psikopat, psikosis dan kecenderungan penyimpangan-penyimpangan yang lain.

Puncak Pengalaman
Maslow memulai studi tentang puncak pengalaman ini, dengan bertanya kepada subjek tentang pengalaman yang paling indah dalam hidup mereka. Saat yang sangat membahagiakan, ketika merasa sangat dicintai atau ketika sedang mendengarkan musik atau saat kita melakukan hal yang kreatif. Orang yang mengalami puncak dari pengalamannya ini akan merasa mempunyai integritas diri. Ada 7 pengaruh dari puncak pengalaman ini, yaitu:
1. Menyembuhkan gejala-gejala neurotik
2. Kecenderungan untuk memandang diri dengan lebih baik
3. Perubahan dalam memandang orang lain, sehingga memperbaiki hubungan dengan mereka
4. Perubahan dalam memandang dunia
5. Melahirkan kreativitas, spontanitas dan ekspresif
6. Berusaha untuk mengulangi pengalaman yang membahagiakan
7. Memandang hidup lebih bermanfaat

B & D Realms
Menurut Maslow seorang individu berhubungan dengan dunia melalui 2 metode yaitu D dan B realms. D adalah defisiensi, individu yang hanya puas dengan memenuhi kebutuhan dasarnya saja. Dan B adalah being, ketika kebutuhan dasar dan motif-motifnya sudah terpenuhi, individu akan mulai fokus pada motivasi, aktualisasi diri dan memperkuat eksistensi dirinya.

Hal-hal yang Mendorong Aktualisasi Diri
Maslow tidak mengemukakan teori yang formal tentang perkembangan kepribadian. Dia lebih fokus pada perkembangan aktualisasi diri, ide-idenya tentang bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri dan bagaimana pendidikan dan masyarakat dapat mendorong aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat dimunculkan di sekolah (Maslow 1971).
Seorang individu akan merasa menderita atau gagal mengaktualisasikan diri karena, terabaikan dan patologi sosial, lingkungannya menghalangi dirinya untuk dapat tumbuh normal. Hanya masyarakatlah yang dapat memunculkan aktualisasi diri.

0 komentar:

Posting Komentar